Perjalanan Sepi
sepi-sepi aku disini dikulum malam gelap menemani
malam kelam membangkitkan rindu nan berkepanjangan
tak satu bintangpun hendak menemani
duhai sang bayu..
kepada siapakah rindu ini
kemanakah rindu inikan kubawa
mampukah sang langit menjawab kehampaan ini...???
kepada rembulan.....
ditemani bintang gemerlapan
bersembunyi dibalik awan
bulan dan bintang tak pernah menyatu dalam jiwaku
lara ini terlalu dalam
hingga menembus palung hati,...
hati yang meracau
semoga bulan tak terangi kehampaan ini
karna tak cukup sinarnya menjangkau lara itu..
deru angin berseru
membelaiku
temani sunyinya hati
memeluk membisiki
aku menepi
saat langkat tertatih
berat menggelayuti jiwa
kalut tak lagi dirasa
sedih tak lagi terasa
semua sirnah
semua hilang
tak ada lagi asa menderu jiwa
semoga sepi ini panjang
larutku dalam heningnya
terlunta-lunta hati meronta meratapi cinta
kepada rembulan hati bertanya
kemanakah jiwa
bintang berseru dengan sinarnya
jiwa-jiwa bersembunyi dalam raga
atas kuasa yang telah menentukannya
ditemani detak nadi yg terus menggema
isyaratkan cinta akan sepi
menemani dalam ramainya gejolak hati
andai bisa ku pahami arti semua ini
seolah tiada penyesalan aku memendam dendam
cinta ini bagai dendam tak terjawab...
terbang tinggi..
kuingin selalu terbang tinggi
kuingin bawa dia terbang tinggi..
walau tak terjawab...
adakah sang bayu titipkan
secuil kalimat kerinduan untuknya
walau aku harus cemburu oleh dendam yang kurindu
senandung sepi temani aku
walau tlah ku hempas dia sejauh mungkin
namun tak kutemui siapa jawaban kerinduan ini
andai ada satu cara
rendam berendam dalam rindu penuh dendam
tuk kembali menatap surya diwajahmu
pasti tlah aku relakan jiwa ini
berkata hati pada tingginya nurani
berjuang dalam sepi
bersama dekapan sang bayu
dan malam menyelimuti
nadi berdendang....
"wahai cinta...
bersinarlah seperti rembulan dimalam hari
jangan pernah letih....
bagai sang surya menyinari bumi
bila mega rapuh menutupi...
jadilah hujan yang menyujukkan
tanah-tanah yang kehausan
bila awan telah pudar,
jadilah pelangi,
sebagai jalan menuju nirwana
nirwana dimana bersemayam jiwa-jiwa sang pecinta
jiwa-jiwa yang menari bersama 70 bidadari
tak pernah sepi
berpakaian warna-warni pelangi
tak pernah sepi
jiwa-jiwa yang terus memuja-memuji
keagungan sang Pemilik Cinta
Cinta Sejati tentunya...”
aku adalah aku
yang berkelana dalam darah yang menyatu
bersama jiwa dan ragaku
bersama cinta yang menggerakkanku
dalam ramainya detak nadi memuji
atas indahnya cinta sejati
cinta sejati dari Sang Pemilik Cinta
aku akan menepi digelapnya malam
tanyakan pada hati
pada sapa aku menepi
pada malam yang menyelimuti
atau pada bulan yang bersembunyi
tau kah kau
bahwa tak ada yang sendiri
hanya debu menari menghinggapi
dia menemani
melekat dalam naungan perisai hati
coba ukir sucinya hati
wahai pujangga sepinya diri
tiada kata tanpa arti
seperti detak nadi
mengalun indah memuji
kebesaran Ilahi
semoga ilahi dilangit tau yang terbersit dihati ini
jiwa yang hampa akan tetes embun dari surga
tak terelakkan lagi jiwa tuk menepi tanpa senyum langit
hadirkan sinar nan benderang
tuk asa di esok nan cerah..
walau jiwa ini harus menepii 1000 tahun
seperti dirimu aku terpaku oleh satu
atau dua yang jadikan aku manusia